Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau Sains dalam arti sempit telah dijelaskan diatas merupakan disiplin ilmu yang terdiri dari physical sciences (ilmu fisik) dan life sciences (ilmu biologi). Yang termasuk physical sciences adalah ilmu-ilmu astronomi, kimia, geologi, mineralogi, meteorologi, dan fisika, sedangkan life science meliputi anatomi, fisiologi, zoologi, citologi, embriologi, mikrobiologi.
IPA (Sains) berupaya membangkitkan minat manusia agar mau
meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang
penuh dengan rahasia yang tak habis-habisnya. Dengan tersingkapnya tabir
rahasia alam itu satu persatu, serta mengalirnya informasi yang
dihasilkannya, jangkauan Sains semakin luas dan lahirlah sifat
terapannya, yaitu teknologi adalah lebar. Namun dari waktu jarak
tersebut semakin lama semakin sempit, sehingga semboyan " Sains hari ini
adalah teknologi hari esok" merupakan semboyan yang berkali-kali
dibuktikan oleh sejarah. Bahkan kini Sains dan teknologi manunggal
menjadi budaya ilmu pengetahuan dan teknologi yang saling mengisi
(komplementer), ibarat mata uang, yaitu satu sisinya mengandung hakikat
Sains (the nature of Science) dan sisi yang lainnya mengandung makna
teknologi (the meaning of technology).
IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara
sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang
dilakukan oleh manusia. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Powler
(dalam Wina-putra, 1992:122) bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan
dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun
secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil obervasi
dan eksperimen.
Mata pelajaran ini pula digunakan dalam UN dan UASBN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar